1.27.2013

Sudah Halalkah Produk Perawatan Kulit Kita?

Berdandan adalah hal yang wajar dilakukan oleh wanita, hampir semua wanita tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan berdandan atau merias diri. Merias diri kerap sekali berhubungan dengan kosmetik, seiring perkembangan ilmu kesehatan dan teknologi, produk-produk kosmetik bagi wanita tidak hanya ditujukan untuk merias diri tetapi juga untuk merawat kesehatan kulit. Bahkan kini, produk kosmetik tidak hanya ditujukan bagi kaum hawa, perusahaan kosmetik sengaja mengeluarkan produk perawatan kulit (kosmetik) dengan kaum pria sebagai target pemasarannya.
Dalam sudut pandang Islam, pada dasarnya aktivitas merias diri tidak dilarang. Malah sebaliknya, hal tersebut dianjurkan kepada para muslimah yang telah menikah untuk senantiasa berpenampilan cantik di depan suami mereka (hanya kepada suami mereka). Namun jika keluar rumah, Islam melarang setiap muslimah untuk berhias diri secara berlebihan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahawa Nabi saw bersabda;
Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.” [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy]
Sudah Halalkah Produk Perawatan Kulit Kita?Tidak berhias bukan berarti tidak merawat diri, karena itu banyak wanita yang tampak tak memakai riasan wajah, tetapi pada dasarnya mereka memakai produk perawatan untuk menjaga kesehatan kulit, seperti krim wajah, pelembab, lotion, atau bahkan produk pencegah jerawat dan flek hitam. Namun sayangnya, kesadaran akan kehalalan produk kosmetik belum populer dibandingkan dengan tingkat kesadaran akan pentingnya kehalalan makanan yang kita konsumsi.
Padahal  mengkonsumsi sesuatu yang haram bisa menghalangi terkabulnya do’a. Rasululullah   صلى الله عليه وسلم bersabda yang artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman serupa dengan apa yang diperintahkan kepada para Rasul.” Allah berfirman yang artinya : “Hai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan beramalah dengan amalan yang baik.” Firman Allah juga yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman makanlah dari apa-apa yang baik yang telah kami rizkikan kepadamu.” Kemudian Beliau menceritakan seorang laki-laki yang telah lama perjalanannya, rambutnya kusut penuh debu, dia mengangkat kedua tangnnya ke langit dan berdo’a : “Ya Rabb, Ya Rabb! Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan dengan sesuatu yang haram, bagaimana ia akan dikabulkan doa’anya.” [HR.Muslim, 1015].
Walaupun pada dasarnya kosmetik dan produk perawatan tubuh tidak masuk ke dalam tubuh secara langsung, namun 60 persen dari produk perawatan kulit seperti serum atau pelembap tersebut bekerja pada kulit dan masuk ke aliran darah. Apabila produk tersebut mengandung alkohol, gliserin yang berasal dari hewan, atau bahan kimia berbahaya, maka bahan-bahan tersebut akan terserap ke dalam tubuh. Meskipun ada juga yang hanya bersifat melapisi bagian luar kulit, sehingga mungkin tidak terserap ke dalam tubuh, namun perlakuannya tetap sama.
Selain bahan baku yang digunakan, proses quality control, dan peralatan  yang terlibat dalam penyusunan produk juga mempengaruhi kualitas dan status halal dari kosmetik dan produk perawatan tubuh.
Memang tidak mudah untuk mengetahui kehalalan suatu produk kosmetik. Bahan-bahan turunan yang

1.23.2013

Menjaga, Menata, lalu Bercahaya.

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan  menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Menjaga, Menata, lalu Bercahaya
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.
”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.
”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.
”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.
”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”
Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.
”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
***
Tak mudah menjadi lelaki sejantan Salman. Tak mudah menjadi sahabat setulus Abud Darda’. Dan tak mudah menjadi wanita sejujur shahabiyah yang kelak kita kenal sebagai Ummud Darda’. Belajar menjadi mereka adalah proses belajar untuk menjadi orang yang benar dalam menata dan mengelola hati. Lalu merekapun bercahaya dalam pentas sejarah. Bagaimanakah kiranya?
Ijinkan saya mengenang seorang ulama yang berhasil mengintisarikan Ihya’ ‘Ulumiddin karya Imam Al Ghazali. Ustadz Sa’id Hawa namanya. Dalam buku Tazkiyatun Nafs, beliau menggambarkan pada kita proses untuk menjadi  orang yang shadiq, orang yang benar. Prosesnya ada empat, ialah sebagai berikut,

Shidqun Niyah
Artinya benar dalam niat. Benar dalam semburat pertama hasrat hati. Benar dalam mengikhlaskan diri. Benar dalam menepis syak dan riya’. Benar dalam menghapus sum’ah dan ‘ujub. Benar dalam menatap lurus ke depan tanpa mempedulikan pujian kanan dan celaan kiri. Benar dalam kejujuran pada Allah. Benar dalam persangkaan pada Allah. Benar dalam meneguhkan hati.

Shidqul ‘Azm
Artinya benar dalam tekad. Benar dalam keberanian-keberanian. Benar dalam janji-janji pada Allah dan dirinya. Benar dalam memancang target-target diri. Benar dalam pekik semangat. Benar dalam menemukan motivasi setiap kali. Benar dalam mengaktivasi potensi diri. Benar dalam memikirkan langkah-langkah pasti. Benar dalam memantapkan jiwa.

Shidqul Iltizam
Artinya benar dalam komitmen. Benar dalam menetapi rencana-rencana. Benar dalam melanggengkan semangat dan tekad. Benar dalam memegang teguh nilai-nilai. Benar dalam memaksa diri. Benar dalam bersabar atas ujian dan gangguan. Benar dalam menghadapi tantangan dan ancaman. Benar dalam mengistiqamahkan dzikir, fikir, dan ikhtiyar.

Shidqul ‘Amaal
Artinya benar dalam proses kerja. Benar dalam melakukan segalanya tanpa menabrak pagar-pagar Ilahi. Benar dalam cara. Benar dalam metode. Benar dalam langkah-langkah yang ditempuh. Benar dalam profesionalisme dan ihsannya amal. Benar dalam tiap gerak anggota badan.
Nah, mari coba kita refleksikan proses menjadi orang benar ini dalam proses menuju pernikahan. Seperti Salman. Ia kuat memelihara aturan-aturan syar’i. Dan mengharukan caranya mengelola hasrat hati. Insyaallah dengan demikian keberkahan itu semakin mendekat. Jikalau Ash Shidq berarti kebenaran dan bermakna kejujuran, maka yang pertama akan tampak sebagai gejala keberkahan adalah di saat kita jujur dan benar dalam bersikap pada Allah dan manusia.
***
Apa kiat sederhana untuk menjaga hati menyambut sang kawan sejati? Dari pengalaman, ini jawabnya: memfokuskan diri pada persiapan. Mereka yang berbakat gagal dalam pernikahan biasanya adalah mereka yang berfokus pada “Who”. Dengan siapa. Mereka yang insyaallah bisa melalui kehidupan pernikahan yang penuh tantangan adalah mereka yang berfokus pada “Why” dan “How”. Mengapa dia menikah, dan bagaimana dia meraihnya dalam kerangka ridha Allah.
Maka jika kau ingin tahu, inilah persiapan-persiapan itu:

1.22.2013

KARENANYA ENGKAU DIPILIH

    Begitu banyakkah wanita yang belum menemukan jodohnya? Sungguh suatu fenomena yang memprihatinkan. Bukankah pernikahan merupakan kebutuhan mendasar? Semua orang menginginkan dan merindukan. Lepas dari jumlah perempuan yang semakin membengkak, tentu tak luput dari faktor kriteria pilihan.Tidak bisa dipungkiri lelaki biasanya memasang setumpuk kriteria calon istrinya, begitupun dengan wanita punya segudang syarat untuk calon suaminya. Tidak jarang saking ketat dan tingginya kriteria mengakibatkan jodoh sebatas angan-angan.
Kembang, sebut saja begitu, usia sudah merayap pada angka 40-an tahun. Berkali-kali proses pernikahannya gagal. Cantik memang tidak dimilikinya, tinggi juga kurang, kekayaan pun tidak  bisa diharapkan, parahnya lagi dia juga bukan tipe wanita yang rajin mengkaji ilmu agama dan akhlak. Hari-harinya dilalui dengan penuh tanda tanya, kapankah suami akan diperolehnya?

SIAPA MENOLAK SALIHAH?
Berkaca dari kasus ini sudah semestinya kalau kaum muslimah menggali potensi untuk meningkatkan kualitas diri. Cantik dan tidak memang sudah dari sananya, demikian juga dengan kecerdasan, tingkat sosial, dan semacamnya. Ada yang bisa dikembangkan sehingga menjadi muslimah berkualitas. Perhatian kepada ilmu agama disertai tentunya dengan penempaan diri sehingga menghasilkan akhlak yang mulia. Tiada pilihan kecuali menjadi wanita yang salihah.
Cantik, yang biasanya dijadikan patokan utama oleh kebanyakan orang, tanpa disertai sifat kesalihatan bisa berbahaya. Pintar juga akan merepotkan bila tidak dikawal oleh akhlak yang baik, bisa menjadi wanita yang panjang lidah, tidak sopan dan beradab, atau selalu menjadi pembangkang. Begitu juga yang berharta, tanpa bimbingan agama, kekayaannya sering tidak membawa manfaat, bahkan sebaliknya menjadi bencana. Status sosial yang tidak dibarengi kualitas agama yang baik hanya akan memunculkan sifat keangkuhan.
Berbeda dengan wanita salihat; tanpa kecantikan, kekayaan, kepintaran dan status sosial akan tetap mendatangkan kebaikan. Lebih-lebih bila disertai oleh satu atau lebih sifat yang empat itu, tentu akan menjadi primadona. Siapa yang tidak ingin menikah dengan wanita kaya, cantik, pintar dan terpandang, salihat lagi !?

INILAH WANITA PILIHAN
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi tuntunan dalam memilih wanita yang akan dijadikan sebagai istri. Bukan sekedar memilih yang pintar, tapi pria mesti pintar memilih dan wanita pun harus berlaku pintar agar menjadi sosok pilihan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan beberapa sifat seorang wanita salihah, pendek tapi cukup untuk menjadi pedoman bagi muslimah.
“Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.” (riwayat Ahmad)
Inilah yang akan menjadikan seorang wanita sebagai pilihan, simpanan nan berharga:
1. Taat
Seorang gadis yang terbiasa taat pada orang tua, akan mudah taat pada suami ketika sudah menikah nanti. Selama perintah suaminya adalah ma’ruf (tidak menyelisihi syariat) dia segera melaksanakannya. Bila perintah tersebut tidak berkenan, akan dicarinya waktu yang tepat untuk meyakinkan suami agar mengurungkan perintahnya tanpa dibarengi bantahan, penentangan, atau pemaksaan kehendak.

2. Enak Dipandang
Tidak harus cantik. Dengan mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suami yang memandangnya. Dia akan mampu membuat suaminya merasa nyaman, tenang dan puas. Rasa lelah yang dirasakan suami setelah bekerja seharian sirna oleh sambutan sang istri. Dengan begitu suami tidak akan berbuat yang tidak-tidak ketika di luar rumah. Hal ini akan mudah dilakukan oleh wanita yang terbiasa bersikap manis dan murah senyum kepada orang tuanya.

3. Cinta dan Pasrah
Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dan menjauhi hal-hal yang mendatangkan kebenciannya. Kalau suami, saat di rumah, tidak mendapatkan istri yang bersikap manis, penuh kasih, bersih, senantiasa tersenyum memikat, perkataan indah, penuh cinta nan suci, akhlak islami serta sentuhan tangan yang penuh kasih sayang, maka di mana lagi dia bisa mendapatkannya?

1.21.2013

Cintailah, Niscaya Engkau Dicintai

Saya sebagai seorang istri ingin sekali merasakan perhatian dan kasih sayang dari suami. Sungguh saya mengalami kedukaan, kepiluan, dan kesedihan yang mendalam. Saya sering membaca dan mendengar mengenai ketenangan, rasa cinta dan kasih yang bisa dimiliki oleh suami dan istri, kemudian saya mencari di rumahku bersama suamiku, namun saya tidak akan mendapatkannya.”
Cintailah, Niscaya Engkau Dicintai“Saya sebagai ibu rumah tangga merasakan kosongnya jalinan rasa kasih-sayang dari suami. Saya sebagai istri laksana pembantu tak bergaji. Setiap pagi saya yang mengantar anak-anak untuk bersekolah sementara suami santai-santai saja di rumah. Pada waktu sore hari, saya pun yang menjemput anak-anak sepulang dari sekolah, padahal suami saya telah pulang kerja. Ia dengan asyiknya menyaksikan TV sambil tertawa. Ketika saya datangpun langsung melayani kebutuhan dan keinginannya hingga larut malam. Berbagai makanan ringan dan minumanpun harus dihidangkan. Bila keinginannnya tidak terpenuhi, maka ia marah-marah dan mencaci-maki saya hingga suaranyapun terdengar oleh para tetangga.
Kisah di atas menunjukkan minimnya cinta dan kasih dari pasangan. Ketika kehidupan suami-istri kosong dari kasih sayang sesungguhnya kehidupan rumah tangga berubah menjadi kehidupan yang dihiasi dengan keegoisan masing-masing pasutri (pasangan suami-istri). Bahkan bisa berakibat kekerasan, pertikaian dan hilangnya sinar kebahagiaan rumah tangga yang pada akhirnya timbul perceraian.
Kehidupan rumah tangga yang diinginkan oleh setiap pasutri adalah kehidupan bahtera keluarga yang berdiri di atas rasa saling membantu, rasa cinta dan kasih sayang.
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah terdapat perintah yang jelas khususnya bagi para suami agar mempergauli istri-istri mereka dengan baik, mencintai mereka dan menyayangi mereka.
Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan bergaul-lah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kalian menyuruh mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa [4]: 19)

Ketika menafsirkan ayat yang mulia ini, ibnu katsir rahimahullah berkata:
“Termasuk akhlak Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau memiliki pergaulan yang baik, senantiasa bermuka manis, bersenda gurau, berlemah-lembut, melapangkan nafkah, menghibur kepada para

Bros Jilbab harga terjangkau


01
02



1.20.2013

Perkawinan Adam & Hawa Bukan Perkawinan Para Artis

“Hawa dijadikan dari pada tulang rusuk Adam, bukan dari pada kepala untuk dijadikan atasnya, bukan dari pada kaki untuk menjadi alasnya, melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidupnya, dekat dengan lengannya untuk dilindungi dan dekat dihati untuk di cintai”.
Kalimat ini selalu digunakan dalam setiap undangan pernikahan, menunjukan bahwa kita selalu ingat akan asal usul kita, sehingga menjadilah banyak manusia dari laki-laki dan perempuan disisi lain melambangkan sebuah cinta yang pertamakali.
Sebab itu Hawa dijadikan teman hidupnya untuk dicintai dengan cinta ini akhirnya berkembang banyaklah manusia sampai sekarang, inilah sejarah asal usul dan percintaaan manusia yang pertama.
Perkawinan Adam & Hawa Bukan Perkawinan Para ArtisKenapa kita diciptakan memiliki tangan dua, mata dua, telinga dua, kaki dua tetapi kenapa hati kita diciptakan cuma satu, maka dari itu kita harus mencari hati kita yang satu ini sebuah pasangan.
Oleh karena itulah diciptakannya kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikannya kamu bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, disinilah jika hati kita masih satu maka berusahalah untuk saling mengenal antara satu sama lain.
Pasangan hati adalah biasa dikatakan dengan jodoh kenapa kita diundang dalam acara pernikahan sebab disitulah seorang insan yang sudah menemukan jodohnya dan ditunjukan dengan ramai orang.
Hawa dijadikan teman Adam dekat dengan lengannya untuk dilindungi, dekat dihati untuk dicintai, kalimat ini menunjukan bahwa setiap pasangan mesti harus dekat jika dekat mesti harus bersatu.
Sebetulnya sebuah pasangan suami istri bisa dikatakan seperti sebuah gunting memiliki dua arah tapi terikat jadi satu, dengan ikatan itu maka sudut dan arah gunting mesti sama derajatnya, kemiringannya kekiri dan kekanan mesti sama tidak akan terpisahkan.
Oleh karena itu ikatan itu mesti kuat, lain cerita dengan zaman sekarang ini, lebih-lebih dunia para artis tidak asing lagi kita mendengar para artis kawin cerai, tidak di TV di surat kabar pun selalu memuat berita seperti ini, kasihan yang jadi penggemarnya sudah dianggap baik ternyata sikapnya tidak baik, boleh memiliki idola artis tapi jangan sampai dijadikan tauladan yang tidak baik, untung-untung kalau bisa memilih dan memilah dari orang yang diidolakannya. Apalagi sekarang ini banyak orang, kususnya para remaja yang sangat peka untuk mengidola dengan para artis.
Karena perkawinan adalah sebuah kebersamaan maka perlu sekali kekompakan, keserasian, kerukunan, coba kita lihat orang-orang yang datang ke sebuah pesta perkawinan semua kelihatan rapi-rapi dari

1.19.2013

Tafsir Ayat-ayat Poligami

Suatu ketika seorang Syeikh, di salah satu negara yang pemerintahnya melarang poligami, menikah untuk kedua kalinya. Kabar pernikahannya pun terendus oleh intelijen negara itu. Di malam hari ketika Sang Syeikh itu menginap di rumah isteri keduanya, ia digrebek oleh sekelompok orang anggota intelijen. Ia pun diintrogasi dengan kasar. 
“Mengapa Anda menikah lagi?” Dengan tenang Syeikh itu membela diri. “Dari mana Anda tahu kalau perempuan ini adalah isteri saya. Perempuan ini adalah simpanan saya.” 
Akhirnya para intel itu mohon maaf atas tindakan lancang mereka. Dunia seakan terbalik. Orang yang menikah baik-baik hendak ditangkap, tetapi ketika alasan berduaan dengan pasangan kumpul kebo, justru dihormati. Dengan kata lain, orang berzina di luar nikah di lindungi dan dihormati, sementara yang menikah baik-baik dianggap melanggar Undang-undang. 
Di negara kita, pembicaraan tentang poligami selalu hangat di dengar, terutama setelah dai kondang KH Abdullah Gymnastiar menikah dengan istri keduanya. Mereka yang menolak hukum poligami pun berusaha mencari justifikasi dari al-Quran dan Hadits yang mendukung sikap anti mereka. Biasanya mereka berdalil dengan ayat 3 surat An-Nisa’, bahwa seorang laki-laki boleh berpoligami jika mampu beruat adil. 
وَلَن تَسْتَطِيعُواْ أَن تَعْدِلُواْ بَيْنَ النِّسَاء وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلاَ تَمِيلُواْ كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِن تُصْلِحُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ غَفُوراً رَّحِيماً
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tetapi ayat 129 surat yang sama menjelaskan siapapun tak akan mampu berlaku adil di antara istri-istrinya. Ini artinya, poligami sebenarnya tidak dibolehkan, karena kebolehan itu tergantung pada syarat “adil” yang mustahil direalisasikan.
Jika kita mengkaji penjelasan para ulama seputar kedua ayat di atas, tidak ada kontradiksi samasekali antara keduanya. Karena adil yang dimaksudkan pada ayat 3, bukan adil yang dimaksud oleh ayat 129. Memang,

Mengapa Aku Harus Menikahimu??

Ini adalah kisah seorang pemuda tampan yang shalih dalam memilih calon istri, kisah ini tak bisa dipastikan fakta atau tidak, namun semoga pelajaran yang ada didalamnya dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama Muslimah yang belum menikah semoga menjadi renungan.
Ia sangat tampan, taat (shalih), berpendidikan baik, orangtuanya menekannya untuk segera menikah.
Mereka, orangtuanya, telah memiliki banyak proposal yang datang, dan dia telah menolaknya semua. Orangtuanya berpikir, mungkin saja ada seseorang yang lain yang berada di pikirannya.
Namun setiap kali orangtuanya membawa seorang wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan "dia bukanlah orangnya!"
Pemuda itu menginginkan seorang gadis yang relijius dan mempraktekkan agamanya dengan baik (shalihah). Suatu malam, orangtuanya mengatur sebuah pertemuan untuknya, untuk bertemu dengan seorang gadis, yang relijius, dan mengamalkan agamanya. Pada malam itu, pemuda itu dan seorang gadis yang dibawa orangtuanya, dibiarkan untuk berbicara, dan saling menanyakan pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa.
Pemuda tampan itu, mengizinkan gadis itu untuk bertanya terlebih dahulu.
Gadis itu menanyakan banyak pertanyaan terhadap pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu, pendidikannya, teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya hidupnya, apa yang ia sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran sepatunya…
Si pemuda tampan menjawab semua pertanyaan gadis itu, tanpa melelahkan dan dengan sopan. Dengan tersenyum, gadis itu telah lebih dari satu jam, merasa bosan, karena ia sedari tadi yang bertanya-tanya, dan kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya sesuatu padanya?
Pemuda itu mengatakan, baiklah, Saya hanya memiliki 3 pertanyaan. Gadis itu berpikir girang, baiklah hanya 3 pertanyaan, lemparkanlah.

Pemuda itu menanyakan pertanyaan pertama:
Pemuda: Siapakah yang paling kamu cintai di dunia ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah mengalahkannya?

1.16.2013

"RENUNGAN UNTUK KITA SEMUA"

Bismillahirrahmanirrahim..

Lebih banyak untuk melihat apa saja mata kita selama ini?
Lebih banyak untuk mendengar apa saja telinga kita selama ini?
Lebih banyak untuk berkata apa saja mulut kita selama ini? Sering berkata kotorkah? Sering berdustakah? Atau justru sering kita gunakan untuk membicarakan kejelekan orang lain?

Lebih banyak untuk melangkah kemana saja kaki kita selama ini? Untuk berbuat kebaikankah?
Atau malah sebaliknya untuk berbuat kemaksiatan?

Kita boleh saja tidak mengakui apa yang telah kita perbuat sekarang. Kita masih mampu untuk berkelit untuk tidak mengakuinya.

Tapi ingatlah!

Kelak pada hari pembalasan.
Ketika mulut kita bisu dan dikunci rapat-rapat.

Ketika mulut kita sudah tak mampu lagi untuk berucap sepatah katapun.

Dan hanya tangan kita yang akan membuka dan menjawab dengan jujur, apa saja yang telah kita kerjakan selama hidup di dunia.

Dan kaki kita yang akan memperkuat kesaksian itu. Memperkuat apa yang telah dikatakan oleh tangan kita.
Tentang segala perbuatan kita.

"Pada hari ini (kiamat) Kami (Allah) metutup mulut mereka. Dan tangan mereka akan berkata kepada kami. Dan kaki mereka akan memberikan kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mereka, sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?" (Q.S. Yasin 65-66)

Lalu,
Masihkah kelak kita mampu untuk berkelit dan tidak mengakui dosa-dosa yang telah kita perbuat?

Astaghfirullahal 'adzim..

Marilah kita jangan pernah merasa lelah untuk memperbaiki diri.
Dengan lebih banyak melakukan kebaikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Karena kelak..
Segala apa yang telah kita perbuat sekarang, pasti akan kita pertanggungjawa bkan di hadapan-Nya.

salam ukuwah fillah sahabat :)

1.15.2013

1.11.2013

Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Agar Selalu Sehat

Hai, sahabat, tips kesehatan. Memiliki tubuh yang sehat merupakan keinginan setiap orang termasuk anda. Dengan tetap sehat, maka aktivitas yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan kita. Dengan sehat pula, maka kita tidak harus mengeluarkan waktu dan biaya untuk membeli obat atau pergi ke rumah sakit. Jadi kita harus selalu bersyukur dengan nikmat sehat yang diberikan Tuhan YME kepada kita semua.

Sahabat, tips kesehatan. Ukuran sehat yaitu ketika kita mampu menjaga daya tahan tubuh dari serangan penyakit yang selalu menerpa seperti peyakit demam, flu, batuk dan lain-lain. Lalu bagaimana kita bisa menjaga daya tahan tubuh yang benar agar selalu sehat dan bugar setiap hari....????? Berikut ini tips kesehatan yaitu Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Agar Selalu Sehat :

Istirahat yang cukup setiap harinya, merupakan salah satu faktor untuk menjaga daya tahan tubuh anda.
Didalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang tenang dan sehat juga. Maka usahakan selalu berpikiran positif terhadap segala masalah yang menerpa kita.
Setiap pagi, usahakan selalu melakukan olahraga secara teratur. Ini bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh agar selalu bugar dan sehat.
Selalu memastikan bahwa makanan yang anda makan sudah higienis atau sudah di cuci dengan bersih atau dimasak dengan matang yang sempurna.
Makanlah dengan porsi yang wajar jangan berlebihan. Di khawatirkan badan anda akan mengalami kegemukan dan riskan terkena penyakit yang terkait dengan kegemukan atau obesitas.
Penuhi makanan yang berserat setiap harinya. Makanan yang berserat yaitu apel, wortel maupun kacang-kacangan. Fungsi makanan berserat ini yaitu menjaga tubuh dari serangan bakteri.
Penuhi kebutuhan vitamin D. karena vitamin D ini berfungsi untuk menstimulus sel imun untuk menghalau virus dan bakteri. Vitamin D dapat ditemukan pada sinar matahari, telur, hati dan ikan.

1.04.2013

Inilah Cara Muslimah AS Jelaskan tentang Jilbab dan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, ASHEVILLE -- Setiap Muslimah AS memiliki cara masing-masing untuk menjelaskan kepada publik tentang jilbab dan Islam. Mereka lakukan itu dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman.
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah. 
"Saya tidak tahu, seberapa paham mereka tentang Islam," kata dia seperti dikutip thecitizentimes.com, Jumat (28/9).
Suzanne Hamid, lulusan 2010  UNC Charlotte, mengungkap tidak banyak yang tahu bahwa di AS terdapat Muslim. Kalau pun tahu, cap negatif sudah terlanjut mengikat. Karena itu, ketika ia berada di luar negeri, ia selalu promosikan Islam. 
"Ketika aku ke luar negeri, banyak orang terkejut dengan identitasku sebagai Muslim Amerika," kenang dia. Hamid mengaku beruntung memiliki lingkungan tempat tinggal yang menghargai keberagaman. Ia bahkan mendapatkan dukungan dari lingkungannya. 
"Selalu saja, ketika bertemu dengan tetangga, mereka mengharapkan aku menjadi Muslim yang baik," ungkapnya.
Setiap Muslimah AS memiliki cara masing-masing untuk menjelaskan kepada publik tentang jilbab dan Islam. Mereka lakukan itu dengan harapan dapat meluruskan kesalahpahaman.
Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim, Universitas North Carolina (UNC), Ashville, Amarra Ghani misalnya. Ia lebih memilih untuk mengelar diskusi guna meluruskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslimah. Sementara Suzanne Hamid, lulusan 2010  UNC Charlotte, memilih mengenalkan sisi positif Muslim AS saat berada di luar negeri . 
Lain lagi dengan cara Tayyibah Taylor, editor majalah Azizah. Melalui majalah yang dipimpinnya ia mencoba untuk menampilkan keindahan Muslimah AS yang tidak pernah dibayangkan publik. 
"Banyak cerita istimewa tentang Muslim. Aku bisa berbagi dengan masyarakat tentang cerita itu," kata dia.
Robina Niyaz, memanfaatkan profesinya sebagai humas untuk meluruskan informasi yang salah tentang Islam. Persepsi yang ada sangat ini membuat hal yang salah menjadi benar.  
"Persepsi Islam di dunia barat, tidak bagus," kata dia.Namun, kata Niyaz, setiap Muslim jangan pernah melepaskan keimanan kepada Allah SWT hanya karena persepsi negatif. Ia percaya Allah SWT seorang perencana yang baik.  "Allah SWT akan membimbing kita semua," pungkasnya.

Penjelasan Lengkap Seputar Jilbab Muslimah

Assalamu’alaykum warohmatullah...........
Ustadz, saya ingin bertanya berkaitan dengan jilbab muslimah. Sebenarnya seperti apa yang benar? Insya Allah sudah tahu syaratnya, menutupi seluruh tubuh, longgar, tebal, tidak menarik perhatian, tidak tasyabbuh dengan laki-laki dan wanita kafir, dll. Sedikit saya gambarkan mengenai busana saya sehari-hari (afwan), saya memakai gamis yang gelap tidak menarik perhatian. Hitam, atau merah hati, warna anggur. Namun kerudung saya hingga perut. Nah kerudung saya ini yang suka dipermasalahkan oleh teman-teman ngaji saya. Mereka memakai hingga lutut. Sebenarnya panjang krudung itu sampai mana ustadz? Bukankah di alquran itu hingga dada? An Nur 31. Kalau saya berdalil begitu, maka teman-teman mengatakan yang sampai dada itu kerudung dalam. Saya jadi bingung ustadz. Padahal gamis saya sendiri sudah longgar dan tebal. Tapi kerudung saya seperut. Apakah itu belum syar’i? Kerudung saya juga lebar. Tidak macam-macam dengan perhiasan. Dan masalah penggunaan sarung tangan. Bagaimana ustadz hukum nya, apakah wajib? Kan katanya yang bikin aurot adalah telapak tangan. Berarti punggung tangan aurot? Mohon penjelasannya. Jazakallahu khairan.
Wassalamu’alaikum
(Ummu Hindun)
Jawab:

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu.
Hijab syar’i bagi seorang wanita muslimah ketika keluar rumah setelah memakai gamis (baju panjang) adalah khimar (kerudung penutup kepala, leher, dan dada), dan jilbab (baju setelah gamis dan khimar yang menutup seluruh badan wanita/abaya). Yang penanya kenakan sekarang-wallahu a’lam- adalah khimar yang tercantum dalam firman Allah ta’ala:
(وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ )(النور: من الآية31)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke juyub (celah-celah pakaian) mereka.” (Qs. 24:31)
Berkata Ath-Thabary rahimahullahu:

وليلقين خُمُرهنّ …على جيوبهنّ، ليسترن بذلك شعورهنّ وأعناقهن وقُرْطَهُنَّ
“Hendaknya mereka melemparkan khimar-khimar mereka di atas celah pakaian mereka supaya mereka bisa menutupi rambut, leher , dan anting-anting mereka.” (Jami’ul Bayan 17/262, tahqiq Abdullah At-Turky)
Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu:
يعني: المقانع يعمل لها صَنفات ضاربات على صدور النساء، لتواري ما تحتها من صدرها وترائبها؛ ليخالفن شعارَ نساء أهل الجاهلية، فإنهن لم يكن يفعلن ذلك، بل كانت المرأة تمر بين الرجال مسفحة بصدرها، لا يواريه شيء، وربما أظهرت عنقها وذوائب شعرها وأقرطة آذانها. …والخُمُر: جمع خِمار، وهو ما يُخَمر به، أي: يغطى به الرأس، وهي التي تسميها الناس المقانع
“Khimar, nama lainnya adalah Al-Maqani’, yaitu kain yang memiliki ujung-ujung yang dijulurkan ke dada wanita, untuk menutupi dada dan payudaranya, hal ini dilakukan untuk menyelisihi syi’ar wanita jahiliyyah karena mereka tidak melakukan yang demikian, bahkan wanita jahiliyyah dahulu melewati para lelaki dalam keadaan terbuka dadanya, tidak tertutupi sesuatu, terkadang memperlihatkan lehernya dan ikatan-ikatan rambutnya, dan anting-anting yang ada di telinganya. Dan khumur adalah jama’ dari khimar, artinya apa-apa yang digunakan untuk menutupi, maksudnya disini adalah yang digunakan untuk menutupi kepala, yang manusia menyebutnya Al-Maqani’ (Tafsir Ibnu Katsir 10/218, cet. Muassah Qurthubah)
Lihat keterangan yang semakna di kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Al-Baghawy, Tafsir Al-Alusy, Fathul Qadir dll, ketika menafsirkan surat An-Nur ayat 31.
Dan kitab-kitab fiqh seperti Mawahibul Jalil (4/418, cet. Dar ‘Alamil Kutub), Al-Fawakih Ad-Dawany (1/334 cet. Darul Kutub Al-’Ilmiyyah), Mughny Al-Muhtaj (1/502, cet. Darul Ma’rifah) dll.
Demikian pula kitab-kitab lughah (bahasa) seperti Al-Mishbahul Munir (1/248, cet. Al-Mathba’ah Al-Amiriyyah), Az-Zahir fii ma’ani kalimatin nas (1/513, tahqiq Hatim Shalih Dhamin), Lisanul ‘Arab hal:1261, Mu’jamu Lughatil Fuqaha, dll.
Yang intinya bahwa pengertian khimar di dalam surat An-Nur ayat 31 adalah kain kerudung yang digunakan wanita untuk menutup kepala sehingga tertutup rambut, leher, anting-anting dan dada mereka. Sementara itu wajib bagi wanita muslimah mengenakan jilbab setelah mengenakan khimar ketika keluar rumah, sebagaimana tercantum dalam firman Allah ta’ala:
(يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَحِيماً) (الأحزاب:59)
Artinya:” Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. 33:59)
Para ulama berbeda-beda dalam menafsirkan jilbab, ada yang mengatakan sama dengan khimar, ada yang mengatakan lebih besar, dll (lihat Lisanul Arab hal: 649). Dan yang benar –wallahu a’lamu- jilbab adalah pakaian setelah khimar, lebih besar dari khimar, menutup seluruh badan wanita.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu:

والجلباب هو: الرداء فوق الخمار
“Dan jilbab adalah pakaian di atas khimar.” (Tafsir Ibnu Katsir 11/252)
Berkata Al-Baghawy rahimahullahu:

وهو الملاءة التي تشتمل بها المرأة فوق الدرع والخمار.
“Jilbab nama lainnya adalah Al-Mula’ah dimana wanita menutupi dirinya dengannya, dipakai di atas Ad-Dir’ (gamis/baju panjang dalam/daster) dan Al-Khimar.” (Ma’alimut Tanzil 5/376, cet. Dar Ath-Thaibah)
Berkata Syeikhul Islam rahimahullahu:

و الجلابيب هي الملاحف التي تعم الرأس و البدن
“Dan jilbab nama lain dari milhafah, yang menutupi kepala dan badan.” (Syarhul ‘Umdah 2/270)
Berkata Abu Abdillah Al-Qurthuby rahimahullahu:

الجلابيب جمع جلباب، وهو ثوب أكبر من الخمار…والصحيح أنه الثوب الذي يستر جميع البدن. “الجلابيب
adalah jama’ جلباب, yaitu kain yang lebih besar dari khimar…dan yang benar bahwasanya jilbab adalah kain yang menutup seluruh badan.” (Al-Jami’ li Ahkamil Quran 17/230, tahqiq Abdullah At-Turky)
Berkata Syeikh Muhammad Amin Asy-Syinqithy rahimahullahu:

فقد قال غير واحد من أهل العلم إن معنى : يدنين عليهن من جلابيبهن : أنهن يسترن بها جميع وجوههن
، ولا يظهر منهن شيء إلا عين واحدة تبصر بها ، وممن قال به ابن مسعود ، وابن عباس ، وعبيدة السلماني وغيرهم
“Beberapa ulama telah mengatakan bahwa makna ” يدنين عليهن من جلابيبهن” bahwasanya para wanita tersebut menutup dengan jilbab tersebut seluruh wajah mereka, dan tidak nampak sesuatupun darinya kecuali satu mata yang digunakan untuk melihat, diantara yang mengatakan demikian Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, dan Ubaidah As-Salmany dan lain-lain.” (Adhwa’ul Bayan 4/288) Oleh karena itu hendaknya penanya melengkapi busana muslimahnya dengan jilbab setelah mengenakan khimar.
Datang dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah:

والمشروع أن يكون الخمار ملاصقا لرأسها، ثم تلتحف فوقه بملحفة وهي الجلباب؛ لقول الله سبحانه: سورة الأحزاب الآية 59 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ الآية.
“Yang disyari’atkan adalah hendaknya khimar menempel di kepalanya, kemudian menutup di atasnya dengan milhafah, yaitu jilbab, karena firman Allah ta’alaa dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 17/176)
Berkata Syeikh Al-Albany rahimahullahu:

فالحق الذي يقتضِيه العمل بما في آيتي النّور والأحزاب ؛ أنّ المرأة يجب عليها إذا خرجت من دارها أنْ تختمر وتلبس الجلباب على الخمار؛ لأنّه كما قلنا : أسْتر لها وأبعد عن أنْ يصف حجم رأسها وأكتافها , وهذا أمر يطلبه الشّارع … واعلم أنّ هذا الجمع بين الخمار والجلباب من المرأة إذا خرجت قد أخلّ به جماهير النّساء المسلمات ؛ فإنّ الواقع منهنّ إمّا الجلباب وحده على رؤوسهن أو الخمار , وقد يكون غير سابغ في بعضهن… أفما آن للنّساء الصّالحات حيثما كنّ أنْ ينْتبهن من غفلتهن ويتّقين الله في أنفسهن ويضعن الجلابيب على خُمرهن
“Maka yang benar, sebagai pengamalan dari dua ayat, An-Nur dan Al-Ahzab, adalah bahwasanya wanita apabila keluar dari rumahnya wajib atasnya mengenakan khimar dan jilbab di atas khimar, karena yang demikian lebih menutup dan lebih tidak terlihat bentuk kepala dan pundaknya, dan ini yang diinginkan Pembuat syari’at…dan ketahuilah bahwa menggabungkan antara khimar dengan jilbab bagi wanita apabila keluar rumah telah dilalaikan oleh mayoritas wanita muslimah, karena yang terjadi adalah mereka mengenakan jilbab saja atau khimar saja, itu saja kadang tidak menutup seluruhnya… apakah belum waktunya wanita-wanita shalihah dimanapun mereka berada supaya sadar dari kelalaian mereka dan bertaqwa kepada Allah dalam diri-diri mereka, dan mengenakan jilbab di atas khimar-khimar mereka?” (Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah hal: 85-86)
Berkata Syeikh Bakr Abu Zaid rahimahullahu:

حجابها باللباس، وهو يتكون من: الجلباب والخمار، …فيكون تعريف الحجاب باللباس هو:ستر المرأة جميع بدنها، ومنه الوجه والكفان والقدمان، وستر زينتها المكتسبة بما يمنع الأجانب عنها رؤية شيء من ذلك، ويكون هذا الحجاب بـ الجلباب والخمار
“Hijab wanita dengan pakaian terdiri dari jilbab dan khimar…maka definisi hijab dengan pakaian adalah seorang wanita menutupi seluruh badannya termasuk wajah, kedua telapak tangan, dan kedua telapak kaki, dan menutupi perhiasan yang dia usahakan dengan apa-apa yang mencegah laki-laki asing melihat sebagian dari perhiasan-perhiasan tersebut, dan hijab ini terdiri dari jilbab dan khimar.” (Hirasatul Fadhilah 29-30) Sebagian ulama mengatakan bahwa jilbab tidak harus satu potong kain, akan tetapi diperbolehkan 2 potong dengan syarat bisa menutupi badan sesuai dengan yang disyari’atkan (Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 17/178).
Wallahu a’lam.

Ustadz Abdullah Roy, Lc.

1.03.2013

Tips dan Trik Memakai Bros Jilbab

Ada yang suka memakai bros jilbab? Bros jilbab tidak harus terbuat dari materi logam yang berat dan bertabur manik berkilauan. Salah jika ada anggapan bros jilbab itu untuk ibu-ibu atau untuk acara formal saja. Ada banyak bros jilbab yang bisa mempercantik penampilan muda yang fresh. Lihat deh di bawah ini:

Seru dan fun kan? Sudah banyak toko jilbab dan aksesoris yang menawarkan ragam bros jilbab. Anda sebenarnya bisa memakai bros apa saja, tidak harus bros khusu jilbab. Pilihannya banyak, ada yang terbuat dari kain, plastik, rajutan dan sebagainya. Warna-warnanya juga beragam. Agar Anda tidak salah memakai bros dan jadi korban mode, inilah beberapa tips dan trik yang bisa dipakai:
  1. Pemakaian bros akan semakin cantik jika dipadukan dengan jilbab polos. Jilbab yang sudah bermotif 'ramai' jika ditambah bros akan tampak berat dan over.
  2. Jilbab motif dengan warna netral bisa dipadukan dengan bros polos yang sewarna dengan pakaian atau dalaman jilbab, sehingga tetap terlihat matching (lihat gambar artikel).
  3. Hindari memakai bros dengan warna yang sama atau mirip dengan warna jilbab. Bros Anda jadi tidak tidak tampak.
  4. Pakai bros yang sesuai dengan ukuran wajah. Bila wajah Anda besar, bros yang terlalu kecil akan tampak tenggelam. Sebaliknya, bros yang terlalu besar akan menenggelamkan wajah mungil.
  5. Untuk bros besar, pakai satu saja agar penampilan Anda tidak terlalu berat.
  6. Pada acara santai, Anda bisa memakai bros yang fun berwarna ceria. Pakai makeup natural agar wajah dan bros Anda tidak saling menarik perhatian secara bersamaan.
  7. Sedangkan untuk acara formal (misalnya menghadiri pernikahan), Anda bisa memakai makeup yang lebih berat, karena itu pilih bros dengan warna netral, akan lebih baik jika materinya terbuat dari logam. Selain lebih netral pada makeup dan warna pakaian apapun, bros dari logam lebih menunjukkan sisi formal dan mewah.
  8. Jangan memakai bros saat Anda memakai helm. Pakailah saat Anda sudah melepas helm. Bros sekecil apapun dapat menyebabkan nyeri karena terhimpit helm.
  9. Selalu rawat bros Anda jika tidak dipakai. Masukkan dalam plastik-plastik bening terpisah dan susun dalam box atau laci agar mudah memilihnya saat akan dipakai. 
 Vemale.com

1.02.2013

2. Aurat dan Busana Muslimah

Continue reading...
Ada 3 (tiga) masalah yang sering dicampuradukkan yang sebenarnya merupakan masalah-masalah yang berbeda-beda. Pertama, masalah batasan aurat bagi wanita. Kedua, busana wanita dalam kehidupan khusus (al hayah al khashshash), yaitu tempat-tempat di mana wanita hidup bersama mahram atau sesama wanita, seperti rumah-rumah pribadi. Ketiga, busana wanita dalam kehidupan umum (al hayah ‘ammah), yaitu tempat-tempat di mana wanita berinteraksi dengan anggota masyarakat lain secara umum, seperti di jalan-jalan, sekolah, pasar, kampus, dan sebagainya. Busana wanita muslimah dalam kehidupan umum inilah yang disebut dengan jilbab.

A. Aurat Wanita
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya.  Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar.  Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup.  Hal ini berlandaskan firman Allah SWT :
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”  (QS An Nuur : 31)
Yang dimaksud dengan apa yang nampak dari padanya adalah wajah dan dua telapak tangan.  Sebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan muslimah di hadapan Nabi SAW sedangkan beliau mendiamkannya.  Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah-ibadah seperti haji dan shalat.  Kedua anggota tubuh ini biasa terlihat di masa Rasulullah SAW, yaitu di masa masih turunnya ayat Al Qur`an.  Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah SAW :
“(Seluruh tubuh) wanita itu adalah aurat.”
“Apabila seorang wanita telah baligh maka tidak boleh ia menampakkan (tubuhnya) kecuali wajahnya dan selain ini digenggamnya antara telapak tangan yang satu dengan genggaman terhadap telapak tangan yang lainnya.”
Nabi SAW pernah berkata kepada Asma` binti Abu Bakar :
“Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud)
Inilah dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas bahwasanya seluruh tubuh wanita itu adalah aurat, kecuali wajah dan dua telapak tangannya.  Maka diwajibkan atas wanita untuk menutupi auratnya, yaitu menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya.
Bersambung.......
Like dulu yah.. Thanks...