Begitu banyakkah wanita yang
belum menemukan jodohnya? Sungguh suatu fenomena yang memprihatinkan.
Bukankah pernikahan merupakan kebutuhan mendasar? Semua orang
menginginkan dan merindukan. Lepas dari jumlah perempuan yang semakin
membengkak, tentu tak luput dari faktor kriteria pilihan.Tidak bisa
dipungkiri lelaki biasanya memasang setumpuk kriteria calon istrinya,
begitupun dengan wanita punya segudang syarat untuk calon suaminya.
Tidak jarang saking ketat dan tingginya kriteria mengakibatkan jodoh
sebatas angan-angan.
Kembang, sebut saja begitu, usia sudah merayap pada angka 40-an
tahun. Berkali-kali proses pernikahannya gagal. Cantik memang tidak
dimilikinya, tinggi juga kurang, kekayaan pun tidak bisa diharapkan,
parahnya lagi dia juga bukan tipe wanita yang rajin mengkaji ilmu agama
dan akhlak. Hari-harinya dilalui dengan penuh tanda tanya, kapankah
suami akan diperolehnya?
SIAPA MENOLAK SALIHAH?
Berkaca dari kasus ini sudah semestinya kalau kaum muslimah menggali
potensi untuk meningkatkan kualitas diri. Cantik dan tidak memang sudah
dari sananya, demikian juga dengan kecerdasan, tingkat sosial, dan
semacamnya. Ada yang bisa dikembangkan sehingga menjadi muslimah
berkualitas. Perhatian kepada ilmu agama disertai tentunya dengan
penempaan diri sehingga menghasilkan akhlak yang mulia. Tiada pilihan
kecuali menjadi wanita yang salihah.
Cantik, yang biasanya dijadikan patokan utama oleh kebanyakan orang, tanpa disertai sifat kesalihatan bisa berbahaya. Pintar juga
akan merepotkan bila tidak dikawal oleh akhlak yang baik, bisa menjadi
wanita yang panjang lidah, tidak sopan dan beradab, atau selalu menjadi
pembangkang. Begitu juga yang berharta, tanpa bimbingan agama, kekayaannya sering tidak membawa manfaat, bahkan sebaliknya menjadi bencana. Status sosial yang tidak dibarengi kualitas agama yang baik hanya akan memunculkan sifat keangkuhan.
Berbeda dengan wanita salihat; tanpa kecantikan, kekayaan, kepintaran
dan status sosial akan tetap mendatangkan kebaikan. Lebih-lebih bila
disertai oleh satu atau lebih sifat yang empat itu, tentu akan menjadi
primadona. Siapa yang tidak ingin menikah dengan wanita kaya, cantik,
pintar dan terpandang, salihat lagi !?
INILAH WANITA PILIHAN
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi tuntunan dalam
memilih wanita yang akan dijadikan sebagai istri. Bukan sekedar memilih
yang pintar, tapi pria mesti pintar memilih dan wanita pun harus
berlaku pintar agar menjadi sosok pilihan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menggambarkan beberapa sifat seorang wanita salihah, pendek tapi
cukup untuk menjadi pedoman bagi muslimah.
“Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.” (riwayat Ahmad)
Inilah yang akan menjadikan seorang wanita sebagai pilihan, simpanan nan berharga:
1. Taat
Seorang gadis yang terbiasa taat pada orang tua, akan mudah taat pada
suami ketika sudah menikah nanti. Selama perintah suaminya adalah
ma’ruf (tidak menyelisihi syariat) dia segera melaksanakannya. Bila
perintah tersebut tidak berkenan, akan dicarinya waktu yang tepat untuk
meyakinkan suami agar mengurungkan perintahnya tanpa dibarengi bantahan,
penentangan, atau pemaksaan kehendak.
2. Enak Dipandang
Tidak harus cantik. Dengan mengoptimalkan segala potensi yang
dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suami yang memandangnya.
Dia akan mampu membuat suaminya merasa nyaman, tenang dan puas. Rasa
lelah yang dirasakan suami setelah bekerja seharian sirna oleh sambutan
sang istri. Dengan begitu suami tidak akan berbuat yang tidak-tidak
ketika di luar rumah. Hal ini akan mudah dilakukan oleh wanita yang
terbiasa bersikap manis dan murah senyum kepada orang tuanya.
3. Cinta dan Pasrah
Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu
mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat
dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dan menjauhi
hal-hal yang mendatangkan kebenciannya. Kalau suami, saat di rumah,
tidak mendapatkan istri yang bersikap manis, penuh kasih, bersih,
senantiasa tersenyum memikat, perkataan indah, penuh cinta nan suci,
akhlak islami serta sentuhan tangan yang penuh kasih sayang, maka di
mana lagi dia bisa mendapatkannya?
4. Suka Membantu
Wanita salihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan
agama dan dunianya. Bukannya memberatkan, namun justru mengingatkan
suami untuk selalu berlaku taat pada Allah subhanahu wa ta’ala, serta
memberikan saran dan pendapat demi kemajuan usaha sang suami.
Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha, istri pertama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam sekaligus ibu kita semua, merupakan
teladan wanita pilihan. Beliau sumbangkan harta dan perhatiannya untuk
perjuangan Rasulullah, menyantuni kerabat dan selalu menyambung
silaturahmi. Akankah Anda mewarisi sifat dan perilakunya? Kalau ya,
karenanyalah engkau dipilih.
Sumber : Majalah NIKAH Vol.3. No.12, Maret 2005
No comments:
Post a Comment