“Hawa dijadikan dari pada
tulang rusuk Adam, bukan dari pada kepala untuk dijadikan atasnya, bukan
dari pada kaki untuk menjadi alasnya, melainkan dari sisinya untuk
dijadikan teman hidupnya, dekat dengan lengannya untuk dilindungi dan
dekat dihati untuk di cintai”.
Kenapa kita diciptakan memiliki tangan dua, mata dua,
telinga dua, kaki dua tetapi kenapa hati kita diciptakan cuma satu, maka
dari itu kita harus mencari hati kita yang satu ini sebuah pasangan.
Kalimat ini selalu digunakan dalam setiap undangan
pernikahan, menunjukan bahwa kita selalu ingat akan asal usul kita,
sehingga menjadilah banyak manusia dari laki-laki dan perempuan disisi
lain melambangkan sebuah cinta yang pertamakali.
Sebab itu Hawa dijadikan teman hidupnya untuk dicintai
dengan cinta ini akhirnya berkembang banyaklah manusia sampai sekarang,
inilah sejarah asal usul dan percintaaan manusia yang pertama.

Oleh karena itulah diciptakannya kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikannya kamu bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal, disinilah jika hati kita masih satu maka
berusahalah untuk saling mengenal antara satu sama lain.
Pasangan hati adalah biasa dikatakan dengan jodoh kenapa
kita diundang dalam acara pernikahan sebab disitulah seorang insan yang
sudah menemukan jodohnya dan ditunjukan dengan ramai orang.
Hawa dijadikan teman Adam dekat dengan lengannya untuk
dilindungi, dekat dihati untuk dicintai, kalimat ini menunjukan bahwa
setiap pasangan mesti harus dekat jika dekat mesti harus bersatu.
Sebetulnya sebuah pasangan suami istri bisa dikatakan
seperti sebuah gunting memiliki dua arah tapi terikat jadi satu, dengan
ikatan itu maka sudut dan arah gunting mesti sama derajatnya,
kemiringannya kekiri dan kekanan mesti sama tidak akan terpisahkan.
Oleh karena itu ikatan itu mesti kuat, lain cerita
dengan zaman sekarang ini, lebih-lebih dunia para artis tidak asing lagi
kita mendengar para artis kawin cerai, tidak di TV di surat kabar pun
selalu memuat berita seperti ini, kasihan yang jadi penggemarnya sudah
dianggap baik ternyata sikapnya tidak baik, boleh memiliki idola artis
tapi jangan sampai dijadikan tauladan yang tidak baik, untung-untung
kalau bisa memilih dan memilah dari orang yang diidolakannya. Apalagi
sekarang ini banyak orang, kususnya para remaja yang sangat peka untuk
mengidola dengan para artis.
Karena perkawinan adalah sebuah kebersamaan maka perlu
sekali kekompakan, keserasian, kerukunan, coba kita lihat orang-orang
yang datang ke sebuah pesta perkawinan semua kelihatan rapi-rapi dari
pakaiannya sampai raut wajahnya, malah ada yang pakaiannya sama seakan
akan menunjukan kekompakan dan kerukunannya, itulah dari segi fisik yang
bisa kita baca.
Kebersamaan dan kekompakan dalam segi fisik sangat bisa
di lihat dan dinilai, bahkan kita bisa mencontoh dari berbagai
penampilan mereka memang hal ini pun penting, tapi akan lebih penting
dan bernilai lagi jika sebuah perkawinan memiliki jiwa yang sama.
Maksudnya, seperti sebuah gunting di atas bisa
menyelesaikan masalah bersama-sama dengan ikatan yang kuat, kekuatan
itulah yang kita jadikan landasan kemana kita akan melangkah tentunya
untuk dunia dan akhiratkan.
Kalo didunia kebersamaan bisa di pandang dengan
penampilan, tapi kebersamaan sebuah perkawinan di akhirat tidak hanya
dengan penampilan saja, akan tetapi dengan ibadah dan iman, yaitu
bagaimana menjaga diri dari hal-hal yang menyebabkan kita terjebak dari
perbuatan yang tidak baik.
Selain diri sendiri tentunya suami dan istri juga
sama-sama berperan dalam menjaga ikatan tersebut, sehingga sebuah
perkawianan akan terselamat dari hal-hal yang barbahu neraka dengan
tidak mengikuti jalan setan dengan memohon di tunjukan jalan yang lurus
dan dijahukan dari hal-hal yang bersifat dzolim.
Dengan menjaga diri sendiri, menjaga keluarga selama
bersama-sama kumpul didunia insyaAllah akan berkumpul juga di akhirat
dengan kekutan iman dan amal saleh tujuan perkawinan dunia akhirat akan
kita rasakan dari hasil kekuatan iman kita, ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (AT. Tahrim:6).
Oleh: Jodang Setia Adi Anista, S.Pd
Sumber: Islampos
zafaran/muslimahzone.com
No comments:
Post a Comment